Rabu, 02 Maret 2016

Surat Untuk Yin VII

Yiiiin... Where have you been?

Yin, I miss you so.

Yin, kamu di mana? Gak ada kabarnya lagi. I need you, Yin. Yin, berat rasanya meninggalkan teman-teman kantor yg dulu. Yang lapar bersama, pulang malam bersama dan susah bersama. Aku akan cerita di surat berikutnya tentang lapar yang pernah melanda kami. Aku sedang tidak mood menceritakannya sekarang.

Yin, kapan kembali? Aku punya banyak hutang cerita kepadamu. Ohya, Yin. Sudah punya tambatan hati belum? Masa iya dari sekian banyak orang baru yang kamu kenal tidak ada yang kamu suka. Belum move on apa memang belum menemukan yang cocok? Ingat, Yin. Tidak ada orang yang dengan pasangannya itu benar-benar cocok. Setidaknya, kamu bersamanya itu tenang, tidak susah dan tidak disulitkan.
Hahahaaa aku sendiri saja belum dapat :p


Yin, kapan kembali? Aku mau bayar banyak hutang cerita. Termasuk cerita tentang kantor baru dan kantor lama.


Yin, pulang. Atau minimal balas suratkulah. Berkabarlah kita seperti biasa.

Yin, kabari begitu kamu sudah mendekat ke sini. Ada orang yang memaksakan menjadi akrab denganku. Aku tidak mengerti apakah orang itu mengerti arti dan batasan menjadi "teman dekat". Sepertinya aku sudah memberikan beberapa sinyal dari paling halus sampai paling to the point.
Entahlah. Yin, kalau kamu ada di sini, pasti kamu sudah bilang pada orang itu untuk tidak menggangguku lagi dengan ke-sok akrab-an dia. Dan pasti dengan mudah kamu tahu kalau aku tidak suka. Belum ada yang sebaik kamu dalam berfirasat dan pengertian, Yin.

So, I can't be moved from you. Where are you now? Call me when you need me. Lagu Charles Puth yang " Only One Call Away" itu buat kamu, Yin. Buat orang yang selalu ada.



Yin, pastikan kamu bahagia yes. I just wanna see you smile.


I miss you, Yin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar